"Aku harap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi ya, harus dicari tahu pelakunya, katanya sudah ditemukan ya. Kita harus prihatin dengan kejadian itu, kita sebagai satu bangsa harus lebih solid, tidak terpecah-pecah. Mudah-mudahan kejadian ini bukan dilatarbelakangi oleh agama," ungkap Angelina Sondakh.
Angie, demikian istri almarhum Adjie Massaid itu biasa dipanggil, tidak membantah penilaian kalau aksi bom bunuh diri disebabkan oleh faktor kemiskinan dan kurangnya pendidikan. Namun presepsi kemiskinan sendiri, menurutnya harus diluruskan, bahkan dijadikan energi kesuksesan.
"Aku lebih melihat bahwa persepsi mengenai kemiskinan dan kebodohan itu juga ada harus tetap optimis. Mestinya bangsa ini harus bisa mengajak seluruh elemen bangsa bertahan dalam keadaan seperti ini," ungkapnya.
"Kita tidak mau dan tidak berharap kejadian seperti ini terjadi apalagi memakan korban masyarakat umum, kita berharap polisi mampu mengusut tuntas, dan menghindarkan hal seperti itu terulang," sambungnya.
Janda satu anak ini juga menilai, kinerja pemerintah, khususnya Kepolisian sudah cukup bagus dalam menangani kasus ini. Terbukti dengan sejumlah hasil kerjanya dalam menangani kasus terorisme, meski di sana juga masih ditemukan sisi kekurangannya.
"Sudah bagus langsung terdetksi, yang perlu kita kedepankan adalah bagaimana tindakan preventif agar kejadian ini tidak terjadi," pungkasnya.
Aksi bom bunuh diri terjadi di GBIS, Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu pagi. Satu orang yang diduga pelaku dipastikan meninggal dunia, sementara 22 orang mengalami luka berat dan ringan, serta dirawat intensif di RS dr Oen dan RS Bryata Minulya. (kpl/hen/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia