"Saat itu Gathan bilang ke Helmi akan dicicil masalah uang itu. Saya bilang tidak usahlah, saya mau uang saya kembali. Tidak ada senjata ya kembalikan saja uang saya," tegas Abdul Hakim yang didampingi kuasa hukumnya Rosid Balfas di Kawasan Menteng, Minggu (06/03/2011) malam.
Gathan menurut Abdul Hakim masih tenang saat menerima panggilan pertama dan kedua, bahkan masih berkeliaran. Hingga sampai panggilan ketiga, dia kemudian masuk ke panti rehabilitasi.
"Dia minta laporan saya dicabut dan dia berjanji akan membayar dengan mencicilnya, dengan alasan 'untuk membeli susu anak saya aja susah' tapi saya tidak mau, dia tidak ada itikad baik. Saya sudah merasa ditipu, saya minta hak-hak saya dikembalikan dan Gathan dihukum seadil-adilnya," ungkapnya.
Hakim sudah membayar Rp40 juta dalam bentuk cash untuk pembelian senjata dari Gathan. Saat itu tidak ada kwitansi, karena menurut Gathan yang akan mengeluarkan kwitansi adalah PT. Triyuda, selaku penjual, sementara senjata diserahkan tanpa surat.
Namun setelah dua bulan, Gathan justru minta Rp4 juta untuk pengurusan surat-surat senjata tersebut. Kemudian minta tambah lagi Rp15 juta untuk pengurusan surat lagi yang ditransfer ke BCA rekening milik istrinya, Dina Lorenza.
"Saya kirim uang itu kira-kira empat bulan dari November 2008 dia di situ sumpah-sumpah, posisi senpi saat itu masih ada di saya," tegas Abdul Hakim yang saat itu menyerahkan senjata untuk kepentingan mengurus surat.
Hakim juga membantah pengakuan Gathan kalau uang kiriman itu terkait bisnis TKI/TKW. Karena Hakim bekerja bukan atas nama pribadi, untuk urusan kerja sama tentu kantor, PT Citra Indraarab yang menanganinya.
"Saya bisnis TKI itu ada prosedurnya, tidak melalui personal. Kalau ada penyaluran TKI/TKW itu dari perusahaan saya sendiri. Jadi tidak ada saya bisnis TKI dengan Gathan. Setahu saya bisnis TKI itu milik orangtuanya, saya kenal bulan 7, 2008," tegasnya.
Selain itu Hakim juga mengaku melihat banyak senjata di rumah Gathan yang tidak diketahui kegunaan dan korelasi dengan bisnisnya.
"Saya lihat di rumahnya Gathan banyak sekali senjata, ada AK-47 juga, saya tidak tahu PT. Triyuda itu bisnis apa. Gathan itu menawarkan senjata ke saya itu lebih dari 10 kali. Saya beli setelah dia meyakinkan saya ini resmi. Saya tidak berfikir dia akan menipu saya," pungkasnya.    (kpl/gum/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia