"Sulit, biar bagaimana pun tidak sama. Walaupun sama-sama jadi pelacur, tapi caranya beda, body languagenya beda. Tantangannya tetap berbeda," ujarnya.
Peraih Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik 2010 ini tak takut dengan imej negatif dengan peran pelacur yang diperaninya. Terlebih dia percaya dengan Hanung Bramantyo sebagai sutradara yang memberikan peran ini yang menurutnya ada pesan yang ingin disampaikan oleh Hanung.
"Karena ini cuma tokoh dalam sinetron. Seorang Hanung tidak akan memunculkan tokoh-tokoh, membuat cerita tanpa dipikirkan secara matang. Pasti ada sesuatu hal yang ingin disampaikan, ada pesannya," paparnya.
Happy juga senang dalam memerankan karakter ini mendapat dukungan dari suaminya. Istri Tjokorda Bagus ini juga bersyukur bahwa suaminya memahami profesinya.
"Saya seorang aktor, saya bermain watak. Suami juga seniman. Saya bersyukur dikelilingi orang-orang yang mengerti pekerjaan saya. Lagipula di sini nggak ada adegan intim. Di sini ceritanya saya depresi, mau bunuh diri, tapi akhirnya menemukan esensi hidup," pungkasnya saat dihubungi melalui telepon oleh KapanLagi.com Rabu (5/1). (kpl/gum/faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia