"Pamitpun tidak, apa ini pelajaran yang didapat, apa tidak diajarkan etika, belajar menghormati orang tua. Ada nggak dia datang pamit, tidak ada. Anda boleh bilang bermuka baik, tapi hatinya tolong koreksi," Kata Naidy dengan nada kecewa saat ditemui di kantornya di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (17/06/2011).
Sebagai orang yang telah menemukan bakat dan membesarkan nama Afgan, Naidy merasa tidak dikecewakan. Padahal dari awal pihaknya bekerja keras agar Afgan bisa sukses, termasuk pembentukan Afghanisme yang tidak lepas dari peran Wanna B.
"Afghanisme juga, itu kita yang ciptakan tidak tiba-tiba dia punya Afghanisme. Kita yang maintenance. Itu anak saya yang kasih nama," papar Naidy.
Lebih lanjut, Naidy menegaskan kalau permasalahan ini bukan karena uang tapi harga diri orang tua yang diinjak-injak. Afgan sebagai artis sudah tidak lagi mempertimbangkan faktor etika.
"Ini bukan masalah uang tapi masalah harga diri. Dia boleh menjadi orang selebritis, tapi jaga etika dan moral," terangnya.  (kpl/gum/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia