"Mungkin karena dari seniman-seniman Betawi sendiri belum melihat kepentingan itu. Mereka masih sibuk untuk kreasi-kreasi sendiri. Mereka pasif dan menunggu dari pemerintah. Padahal pemerintah sekarang gak merhatiin," ujarnya saat dijumpai di Preskon Ekspresi Petasan di Thamrin City, Jakarta Pusat, Rabu (20/4).
Harry menilai jika kendala ini muncul karena kurang rajinnya para seniman dalam bersosialisasi. Untuk kembali menumbuhkan kesenian Betawi, Harry memprakarsai acara Ekspresi Petasan yang ternyata disambut oleh teman-temannya.
"Kalo saya sih terus terang ide saya sendirian. Tapi ternyata teman banyak yang menyambut. Artinya punya banyak juga yang punya concern yang sama. Saya ingin menyulutnya aja," paparnya.
Selain untuk menggangkat budaya Betawi kembali, komedian yang juga dijuluki Boim yang diambil dari tokoh Lenong Rumpi yang diperaninya ini, juga ingin mengedukasi khususnya anak-anak sekolah mengenai kebudayaan yang sudah semakin pudar.
"Ini ada unsur untuk mengedukasi juga. Daripada anak-anak cuma main-main game di internet mending kan daftar lomba di sini. Ini diperuntukkan ke pelajar-pelajar ke kota besar yang perlu kita ajak jalan-jalan. Kita kasih wawasan yang lebih," terangnya.
"Pada prinsipnya mereka seneng kok ada lenong semacam ini. Minggu depan mungkin juga akan ketemu Pak Fauzi Wibowo. beliau tanggapannya positif," tukasnya.   (kpl/gum/faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia