Â"Kebetulan ini bukan kali pertama saya terlibat. Untuk persiapan gelaran tari ini dibutuhkan waktu sekitar 7 bulanan, sementara produksinya sekitar 3 sampai 4 bulan,Â" katanya di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat (01/07) malam.
Lebih lanjut dikatakan ketertarikan ikut menjadi pimpinan produksi lantaran dia pernah belajar menari sembilan tahun di tempat yang sama. Sehingga secara moral Iga memiliki tanggung jawab moral untuk mengenalkan dan mengangkat kesenian tradisi dari Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.
Â"Sebagai seniman harus ada yang bantu. Makanya saya dorong dan bantu mereka agar masyarakat tahu kesenian dari Banyuwangi sekaligus membesarkan komunitas. Sebab komunitas Dedy Lutan tak bisa bergerak sendiri,Â" lanjutnya.
Disinggung adakah proyek lain selanjutnya, Iga pun tersenyum. Â"Harus. Karena memang program selama satu tahun yang digarap. Kebetulan saya suka dengan komunitas ini karena mereka observasi dan riset dulu untuk gelaran. Sehingga gerakan yang diinginkan ada dan juga didokumentasikan,Â" urainya secara eksklusif kepada Kapanlagi.com®.    (kpl/dis/sjw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia