"Saya dipanggil Pak Henry untuk memberi kesaksian dalam kasus Jupe, sebagai saksi ahli dalam hal adegan film. Pengetahuan saya di film dalam hal ini silat dan adegan laga," ungkap Julia Perez di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (28/6/2011)
Barry Prima melihat perkelahian yang tidak terkontrol itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab sutradara dan penata laga. Sangat disayangkan kasus itu sampai diselesaikan di pengadilan, karena bukan masuk dalam kasus hukum.
"Ini kan sebenarnya nggak ada kasus, kok jadi berantem beneran. Tanggung jawabnya di sutradara sama penata laga dong. Sama produser," tegasnya.
"Nggak usah sebenarnya sampai ke pengadilan, saya selama 30 tahun ini syuting laga nggak pernah ada kasus sampai ke pengadilan. Kalau sampai ke pengadilan siapa yang mau syuting," ungkapnya.
Cidera yang dialami oleh korban, sudah menjadi hal yang wajar, bahkan Barry Prima pernah mengalami cedera hingga patah tulang atau luka robek hingga harus dijahit. Semua sudah menjadi tanggung jawab produser melalui asuransi. "Kalau cuma lecet-lecet itu tanggungan pemain ya," tegasnya.
Selama 30 tahun berkarir, Barry Prima mengaku belum pernah ada masalah laporan hukum seperti yang dialami Julia Perez. Kalau patah atau berdarah itu hal biasa, dan sudah beberapa kali dirinya patah tulang atau dijahit.
"Saya nggak pernah merasakan persaingan dari luar. Kejadian ini tidak pernah berdasarkan emosi, selama saya sudah memainkan 100 judul film. Saya baru lihat adegannya tadi, adegannya bagus. Sangat menjiwai peran. Seharusnya kejadian itu harus dihentikan oleh sutradara. Kalau tadi itu masih dalam tata seni yang bagus," pungkasnya.  (kpl/ato/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia