"Nah kalo itu lebih baik tanyakan kepada pak Noorca... (mungkin memang MPA sedang siaga saja)," ungkapnya. "Tapi yang paling penting adalah dari peristiwa ini pemerintah akan sadar bahwa film itu penting. Film itu menjadi kebutuhan masyarakat, bukan hanya sekedar hiburan, maka itu support lah film nasional," ungkap Hanung.
Ditemui di Cokelat Item Gandaria City, Kebayoran Lama, Rabu (23/2), pria ini menjelaskan alasan kenapa film Indonesia terasa memiliki kualitas yang lebih buruk daripada film impor. "Kenapa film Indo itu jelek-jelek kualitasnya, kemudian saya jawab apakah anda tahu bahwa pajak produksi film Indonesia lebih tinggi daripada film import," katanya.
Ternyata tidak hanya masyarakat yang jengah dengan kualitas film Indonesia, bahkan Hanung sendiri pun mengaku harus ekstra pemilih untuk melihat film Indonesia.
"Jangankan masyarakat Indonesia, saya pribadi milih-milihnya luar biasa kalo mau nonton (film Indonesia). Saya milih banget, jadi saya sendiri sedih melihat kualitas film nasional itu kebanyakan semakin merosot, saya sedih," katanya.
Sutradara dari film GADIS BERKALUNG SORBAN ini menyayangkan budaya latah dari para produser di Indonesia. Hanung juga mengkritik film horor yang hanya bermodalkan keseksian para pemainnya.
"JELANGKUNG dulu sangat bagus, salah satu horor yang menurut saya sangat bagus, namun film-film horor setelah JELANGKUNG polanya sama saja, ceritanya paling enggak ada gadis sama cowok masuk rumah angker atau hutan terus digoda setan, udah kan? Sekarang malah ditambahi bikini-seks, entah kenapa budaya latah produser kita jadi semakin banyak sekali," pungkasnya.  (kpl/adt/sjw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia