"Itu suatu kebetulan saja dan gue orangnya agak pilih-pilih kalau soal film. Kalau film itu kurang greget dan gak ada pesan moralnya gak akan gue ambil," ujarnya saat dijumpai usia nonton bareng film BATAS di XXI Plaza Indonesia, Jumat (27/5) malam.
Mengenai filmnya yang berjudul BADAI DI UJUNG NGERI, Arifin menceritakan bahwa film ini hampir sama dengan BATAS mengenai konflik di perbatasan. Namun di sini masalah angkatan di perbatasan perairan yang harus menghadapi perompak laut, pembajakan dan pembebasan kapal tanker serta masalah human traficking oleh bos mafia di pulau terpencil.
Dalam film ini Arifin berperan sebagai Badai seorang anggota marinir dan beradu peran dengan Yama Carlos seorang anggota Kopaska AL. Dengan mengambil lokasi syuting di pulau Bintan, Arifin harus banyak melakukan adegan berbahaya yang menurutnya mengesankan.
"Sebagian besar di laut ada menyelam, berenang, kejar-kejaran kapal di tengah laut, ada ledakan di tengah laut berantem di tengah rawa. Sampai ada pawang ular, itu yang paling mengesankan," paparnya.
Untuk memerankan adegan tersebut mental dan stamina Arifin harus digembleng dengan persiapan yang luar biasa. Bahkan latihannya pun setara dengan tentara.
"Persiapannya luar biasa, sebelum reading kita jogging dulu lari keliling 3-4 kilo terus push up habis itu baru reading. Kita gitu supaya mental kita siap, soalnya kita jadi tentara. Terus kita juga bootcamp di marinir cilandak KKO," tukasnya. (kpl/gum/faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung kontes seo Top 1 oli sintetik mobil-motor indonesia